Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Mikrokontroller dengan Arduino: Dasar dan Aplikasi

         Arduino adalah sebuah platform open-source yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam proyek elektronik dan robotika. Modul Arduino adalah salah satu komponen penting dari platform ini, dan berfungsi sebagai pemroses utama dalam sistem. Modul Arduino terdiri dari mikrokontroler, rangkaian elektronik, dan pin input/output (I/O) yang dapat diprogram untuk melakukan berbagai macam tugas.

Berikut adalah beberapa jenis modul Arduino beserta spesifikasinya:

Arduino Uno
Modul ini sangat populer dan cocok untuk pemula. Memiliki mikrokontroler ATmega328P dengan 14 pin digital I/O dan 6 pin analog input.

Datasheet Arduino Uno:

  • Mikrokontroler: ATmega328P
    • Kecepatan clock maksimum: 20 MHz
    • Tegangan operasi: 1.8 - 5.5V
    • Konsumsi arus:
      • 1.5 mA pada kecepatan 1 MHz, 1.8V
      • 4 mA pada kecepatan 4 MHz, 5V
      • 30 mA pada kecepatan 16 MHz, 5V
  • Memori:
    • Memori flash: 32 KB (0.5 KB digunakan untuk bootloader)
    • SRAM: 2 KB
    • EEPROM: 1 KB
  • Input/output (I/O) digital:
    • Jumlah pin: 14 (dari pin 0 - pin 13)
    • Tegangan input/output (HIGH): 5V
    • Tegangan input/output (LOW): 0V
    • Arus maksimum pada pin I/O: 20 mA
    • Arus maksimum pada pin 3.3V: 50 mA
  • Input analog:
    • Jumlah pin: 6 (A0 hingga A5)
    • Resolusi ADC: 10-bit
    • Rentang tegangan input: 0 - 5V
    • Rentang tegangan referensi: 0 - 5V atau 1.1V internal
  • Komunikasi:
    • USB: 1 port (menggunakan chip USB-to-Serial)
    • Serial: 1 port (RX dan TX)


Arduino Nano
 Modul ini lebih kecil dari Arduino Uno dan memiliki pin yang sama dengan Uno. Namun, modul ini tidak memiliki pin koneksi serial dan USB, sehingga perlu menggunakan konverter USB-TTL tambahan.

Datasheet arduino nano 
  • Mikrokontroler: ATmega328P

    • Kecepatan clock maksimum: 16 MHz
    • Tegangan operasi: 5V
    • Konsumsi arus:
      • 19 mA pada kecepatan 16 MHz, 5V
  • Memori:

    • Memori flash: 32 KB (2 KB digunakan untuk bootloader)
    • SRAM: 2 KB
    • EEPROM: 1 KB
  • Input/output (I/O) digital:

    • Jumlah pin: 22 (dari pin 0 ~ pin 21)
    • Tegangan input/output (HIGH): 5V
    • Tegangan input/output (LOW): 0V
    • Arus maksimum pada pin I/O: 40 mA
    • Arus maksimum pada pin 3.3V: 50 mA
  • Input analog:

    • Jumlah pin: 8 (A0 ~ A7)
    • Resolusi ADC: 10-bit
    • Rentang tegangan input: 0 - 5V
    • Rentang tegangan referensi: 0 - 5V atau 1.1V internal
  • Komunikasi:

    • USB: 1 port (menggunakan chip USB-to-Serial)
    • Serial: 1 port (RX dan TX)
    • SPI: 1 port
    • I2C: 1 port
  • Lainnya:

    • Timer: 2 unit
    • PWM: 6 pin
    • Interrupt: 2 pin
    • Watchdog Timer
    • Real-time clock (RTC)
    • JTAG interface

Arduino Mega

Modul ini cocok untuk proyek yang membutuhkan pin I/O yang lebih banyak. Memiliki mikrokontroler ATmega2560 dengan 54 pin digital I/O dan 16 pin analog input.

Datasheet arduino mega

  • Mikrokontroler: ATmega2560

    • Kecepatan clock maksimum: 16 MHz
    • Tegangan operasi: 5V
    • Konsumsi arus:
      • 6 mA pada kecepatan 1 MHz, 1.8V
      • 70 mA pada kecepatan 16 MHz, 5V
  • Memori:

    • Memori flash: 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)
    • SRAM: 8 KB
    • EEPROM: 4 KB
  • Input/output (I/O) digital:

    • Jumlah pin: 54 (dari pin 0 ~ pin 53)
    • Tegangan input/output (HIGH): 5V
    • Tegangan input/output (LOW): 0V
    • Arus maksimum pada pin I/O: 40 mA
    • Arus maksimum pada pin 3.3V: 50 mA
  • Input analog:

    • Jumlah pin: 16 (A0 ~ A15)
    • Resolusi ADC: 10-bit
    • Rentang tegangan input: 0 - 5V
    • Rentang tegangan referensi: 0 - 5V atau 1.1V internal
  • Komunikasi:

    • USB: 1 port (menggunakan chip USB-to-Serial)
    • Serial: 4 port (RX dan TX)
    • SPI: 1 port
    • I2C: 1 port
  • Lainnya:

    • Timer: 6 unit
    • PWM: 15 pin
    • Interrupt: 6 pin
    • Watchdog Timer
    • Real-time clock (RTC)
    • JTAG interface
Setiap jenis modul Arduino memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan proyek yang akan dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan spesifikasi dan fitur modul sebelum memilihnya untuk proyek yang diinginkan.


Posting Komentar untuk "Mengenal Mikrokontroller dengan Arduino: Dasar dan Aplikasi"